Kamis, 22 Desember 2011

AMIR

Yang Layak Menjadi Amir

Telah ditakhrijkan oleh At-Tirmidzi dan di hasankannya, Ibmu Majah, Ibnu Hibban dan lafadznya oleh Bukhari dari Abu Hurairah ra. katanya, Rasulullah shallallaahu 'alayhi wa sallam telah mengutus satu jema'ah yang terdiri dari beberapa orang. Sebelum mengutus mereka keluar, Rasulullah SAW telah mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari setiap orang dari mereka. Baginda SAW telah mendatangi seorang lelaki yang paling muda di antara mereka lalu bertanya, "Adakah kamu menghafal Al-Qur'an?". Lelaki itu menjawab, "Ya, aku hafal beberapa surah dan surah Al-Baqarah". Rasulullah SAW bertanya lagi, "Apakah kamu hafal surah Al-Baqarah?". Pemuda itu menjawab, "Ya". Rasulullah SAW pun bersabda, "Pergilah, kamu adalah amir mereka". Seorang lelaki dari kalangan mereka berkata, "Demi Allah! Kami takut untuk menghafalnya sekiranya kami terpaksa mengamalkannya". Rasulullah SAW telah bersabda, "Belajarlah Al-Qur'an dan bacalah ia, karena sesungguhnya perumpamaan Al-Qur'an itu bagi sesiapa yang mempelajarinya dan membacanya adalah seperti kasturi yang tersebar baunya di setiap tempat. Barang siapa yang mempelajarinya dan menyimpannya adalah seumpama tempat penyimpanan yang mengandung kasturi yang tertutup".

Sebagaimana dalam kitab At-Targhib.

Ditakhrijkan oleh Al-Hakim dalam kitab Al-Kunya dari Asy-Sya'shy seumpamanya katanya, Umar bin Khathab telah berkata, "Tunjukkanlah kepadaku seorang lelaki yang patut akulantik sebagai amir untuk menguruskan hal ihwal kaum Muslimin?". Mereka menjawab, "Abdul Rahman bin Auf (ra)". Umar ra. berkata, "DIa seorang tua yang lemah". Mereka bertanya, "Siapakah yang kamu kehendaki?". Umar ra. menjawab,

Seorang lelaki, jika ia menjadi Amir mereka, ia menjadi seolah-olah orang biasa di antara mereka, dan apabila mereka ia tidak menjadi Amir mereka, ia seolah-olah adalah amir mereka.

Merekapun berkata, "Tidaklah kami ketahui seorangpun kecuali Ar-Rabi' bin Ziyad Al-Haris". Umar ra. pun berkata, "Kamu benar."

Sebagaimana dalam kitab Al-Kanz
  • Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda: "Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling menyayangi antara satu sama lain. Mahukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi antara satu sama lain? Sebarkanlah salam sebanyak-banyaknya diantara kalian" - (Muslim)

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:

Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.

Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.

Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Baginda tidak pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.

Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.

(Nukilan Thabarani - Majma'uz-Zawa'id 8:275)

Senin, 19 Desember 2011

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan ketika merasa enggan belajar bahasa Inggris:
• Imaginasikan dirimu di masa depan
  1. Bayangkan dirimu dapat berbicara dengan native speakers seperti layaknya Anda berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
  2. Bayangkan orang lain ingin berbicara selancar Anda.
  3. Bayangkan mudahnya menulis e-mail ke siapa saja di seluruh dunia.
• Ingat bahwa Anda sudah baik.
  1. Anda sudah tahu sedikit bahasa Inggris (Anda sedang membaca sebuah artikel tentang bahasa Inggris sekarang). Ini adalah langkah menuju sukse yang penting sekali!
  2. Sekarang waktunya untuk kesuksesan yang lebih besar. Waktunya untuk memulai dengan metode belajar yang lebih efektif. Saatnya untuk mahir berbahasa Inggris secara impresif.
Gunakan bahasa Inggris kapan saja. Ini sangat penting. Semakin banyak Anda memakai bahasa Inggris, semakin banyak yang ingin Anda pelajari. Karena bahasa Inggris itu begitu popular maka Anda dapat menggunakannya di mana-mana.
  1. Anda dapat menggunakan Yahoo untuk menemukan website berbahasa Inggris dengan informasi yang menarik.
  2. Anda dapat menonton film Amerika atau lainnya atau bermain game petualangan di internet dengan bahasa Inggris,
  3. Membaca buku yang menarik dalam bahasa Inggris atau anda dapat menulis hal-hal yang menarik. Jika Anda melakukan hal-hal ini, Anda tidak hanya belajar bahasa Inggris tetapi juga menikmatinya.
  4. Jika Anda melihat bahwa sebuah kata asing membuat Anda bisa mengerti pertunjukkan TV favorit Anda (atau berkomunikasi dengan orang lain atau mengalahkan sebuah game komputer), itu berarti Anda akan ingin belajar lebih banyak lagi kata-kata asing lainnya.
Berbicaralah kepada siapa saja tentang bahasa Inggris. Ini adalah metoda yang sederhana, tetapi sangat efektif.
Temukan teman yang juga belajar bahasa Inggris. Jika Anda dapat menemukan seseorang yang belajar bahasa Inggris dan berada pada ketrampilan yang sama, Anda akan berada pada situasi yang baik sekali:
1. Anda dapat mencari seseorang yang bisa diajak berbicara dalam bahasa Inggris.
2. Percakapan dalam bahasa Inggris akan meningkatkan minat Anda dalam berbahasa Inggris.
3. Belajar akan menjadi lebih mudah, karena Anda bisa mendiskusikan masalah Anda dengannya.
4. Anda akan belajar lebih banyak tentang bahasa Inggris, karena Anda ingin menjadi lebih baik dari pada teman Anda.
Anda harus bertemu dengan teman Anda secara teratur. Idealnya dia sebaiknya tinggal dekat dengan Anda, pergi ke sekolah yang sama. Jika Anda benar-benar tidak dapat menemukan seorangpun yang ingin belajar bahasa Inggris, Anda bisa mencoba menemukan seseorang dengan menggunakan e-mail. Ini adalah solusi yang kurang begitu efektif: percakapanmu akan lebih sedikit, dan sulit untuk berkompetisi dengan seseorang yang tidak begitu mengenal Anda.
• Belajar bahasa Inggris adalah investasi untuk masa depan. Jika Anda menghabiskan uang untuk sesuatu yang berharga maka Anda ingin menggunakannya. Contohnya, jika Anda membeli raket tenis yang mahal maka Anda akan pergi bermain tenis setiap hari. Hal ini berlaku pula dengan bahasa Inggris. Jika Anda ingin meningkatkan keinginan Ada belajar bahasa Inggris maka investasikanlah uang Anda untuk belajar bahasa Inggris.
• Bacalah berbagai bacaan bahasa inggris
• Kursus bahasa Inggris Jarak Jauh
Anda bisa mengikuti kursus bahasa Inggris di kota tempat Anda berada. Namun bila Anda terlalu sibuk maka ada alternative lain. Anda bisa pula mengikuti kursus bahasa Inggris jarak jauh. Manfaat mengikuti kursus jarak jauh antara lain:
1. Anda bisa belajar dimanapun. Materi kursus bisa dipelajari di rumah, di kantor atau pun di tempat kerja.
2. Waktu dan lama kursus juga fleksibel. Anda tidak perlu bersusah payah ke tempat kursus bila hari hujan, atau bila Anda sedang sibuk. Setiap saat kalau sempat maka Anda bisa mempelajari materi kursus.
3. Bila Anda disiplin dan mengerjakan semua pekerjaan rumah, maka Anda bisa menyelesaikan kursus pada waktunya dan menerima sertifikat yang berguna untuk referensi anda pada saat sekolah lanjutan atau kerja..

Oli Rantai Yang Tercecer

Tuhan.... Berikan kefahaman..
Limpahkan hidayah, inayah...
Hanya diri yang kuberi...
   Ya Allah....Tuhanku....
   Inikah azab-Mu...
   Hamba tak tahu diri kini...
   Jariku pergi tinggalkan nurani...
   Belas kasih-Mu kini kunanti...
   Hanya egoku kini menguasi..
Ragaku kini berhenti berpati..
Mataku yang selalu menghindari..
Aku sakit..perih..lirih..
    Penguasa hati...
    Tapakku kini hanya bertua...
    Lama kurasa ohh Tuhan...
    Abdi terhenti menyesal kian....
 Kau Tahu Tuhan

Nafsu dan Amarah

Harga adalah diri
Diri adalah pati
Pati adalah kami
Kami adalah mati

     Menyerbu, menyentak dan marah
     Bisu serdadu hilangkan tanah
     Hilang punah enyaplah sudah
     Airku, airmu hanyalah air

Engkau tadahkan luka disini
Yang kupinta hanyalah ini
Jangan ada lagi sakit perih hati
Dan kini mungkin tak berani
Untuk mati nanti...

Kamis, 15 Desember 2011

Nasihat Pejuang Islam

Alangkah baiknya jika engkau tetap manis
 Meski hidup itu sendiri adalah pahit.
Dan alangkah baiknya jika engkau rela
Walaupun manusia penuh dengan kemurkaan.
Alangkah baiknya di antara aku dan engkau
tetap terjalin hubungan yang mesra
Walaupun di antara aku dengan seluruh alam telah hancur.
Jika benar-benar dari pihak engkau ada yang jujur,
maka segala urusan mudahlah dihadapi.
Sebab tiap-tiap yang ada di antara tanah itu
adalah semata-mata tanah belaka.
(Imam Syafi’i)

Siapa yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan
maka berarti berusaha untuk menghilangkan nikmat itu,
dan siapa yang bersyukur atas nikmat itu
berarti telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yang kuat kukuh.
(Al Hikam)

Ajaib masalah Islam ini
Sesungguhnya seluruhnya adalah kebajikan,
kebaikan, persaudaraan, saling menasihati dengan kebenaran,
saling menasihati dengan sabar
Bukankah risalahnya adalah rahmat bagi seluruh alam ?
(Al Lewa Al Islamy)

“Janganlah kamu melihat kepada kecilnya kesalahan, tetapi lihatlah kepada maha besarNya Dzat yang kamu tentang.”
(Bilal bin Sa’ad)

Apabila melaksanakan perintah Allah SWT,
maka tanggalkanlah pandangan manusia yang tertuju kepadamu,
dan tanggalkanlah kepentingan pribadimu,
semua hendaknya engkau tujukan semata-mata kepada Allah saja.
(Abdul Qadir Jailani)

Islam memiliki dinding dan pintu yang kuat.
Dinding Islam itu ialah kebenaran dan pintunya ialah keadilan.
islam akan tetap jaya, selama penguasa-penguasa bersikap keras dan tegas,
tetapi itu dilakukan tidak berarti mesti dengan pedang dan cemeti,
melainkan dengan hak dan keadilan.
(Said bin Suwaid)

Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesehatan dan keamanan.
(Al-Ahnaf bin Qais)

Demi engkau,
Apakah arti manusia
selain arti agamanya
karena itu, janganlah tinggalkan taqwa
karena bergantung kepada turunan !
Buktinya, Islam telah mengangkat (Sang Budak) Salman Al-Farisi
Dan menjauhkan kebangsawanan Abu Lahab Karena Syirik.
(Al Lewa Al Islami)

Lima macam obat hati yaitu:
1. Membaca Al-qur’an dan memahami artinya.
2. Mengosongkan perut jangan terlalu kenyang
3. Bangun malam untuk Shalat
4. Berendah diri kehadirat Allah tatkala dini hari
5. Sering duduk bersama orang-orang salah yang baik.
(Ahli Tasawuf)

“Putaran waktu akan memperlihatkan kepada kita
peristiwa2 yang mengejutkan dan memberikan peluang
kepada kita untuk berbuat.
Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah,
kemenangan dan kedamaian yang dapat menyembuhkan ummat
dari rasa sakit yang tengah dideritanya.
Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia,

karena bumi tetap akan berputar
dan kejayaan itu akan kembali kepada kita.
hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya.” 
(Hasan Al-Banna)

Antara Menghormati dan Menghargai

Bukan hanya sekadar lampiasan hidup belaka
Bukan hanya sekadar tumpuan rasa seketika
Bukan hanya sekadar untaian fakta berealita
Bukan hanya diriku dirimu bahkan dirinya
Bukan pula untukku untukmu bahkan untuknya
Hidup untuk mati dan mati untuk hidup kembali
Hanya berbekas pati hati dan mati
Aku hanya sebatas batang berkara bernasa dan berhampa
Aku tak bisa dan tak pernah bisa
Dirimu sama tak pernah bisa
Aruspun mengalir bersimpuh dihadapan papan
Lama tak jumpa mendiam bagai terserang salju membeku
Menggeliang selalu tuk jadi yang satu
Aku dirimu dirinya hanyalah wayang
Tak bisa bergerak marahpun tak bisa
Kita dilempar dicekam dipapah oleh dalang
Hanya kotak putih kediaman kita
Ditarohnya kita oleh dalang
Aku dirimu dirinya lemah lesu hina. . .

Selasa, 13 Desember 2011

Muslim Sejati

Andaikata terbenam keterpurukan jiwa
Menerjang hak ajali manusia
Melawan revolusi bahtera
Kita tetap berjuang
Bersandang
Berpedang
Hakul adami selalu dihati
Takkan terusikenyahkan diri
Melangkah gagah dan bersiaplah
Revolusi muslim sejati tetap bertuah.....